Title : Scandal of Love
Author : Chasya
Kimlee
Genre : Romance,
Tragedy, Sad, Hurt, School Life, and other
Cast : BaekYeol
Other : Taoris, Kaido, Hunhan
Warning : For
15+ - YAOI - Typo(s)
Udah lama ga update tiba-tiba mincha nge update FanFiction di blog ini.. hehe
Mincha ga tau ni epep bakal ngehibur chingu atau ga., mincha cuma bisa usaha aja.. yang ga suka boleh kasih saran.. ;) Gomawheo
Ow iya, mincha belum sempat edit fotonya,, jadi minca nyolong punya mbah google atu.., maap y.. ^_-
Ow iya, mincha belum sempat edit fotonya,, jadi minca nyolong punya mbah google atu.., maap y.. ^_-
^_^ Happy Reading ^_^
Pagi itu cuaca amat cerah, langit biru
ditemani awan putih dan udara terasa sangat sejuk. Tampak seorang namja mungil keluar dari rumahnya
dengan senyum mengembang dibibirnya. Namja itu memejamkan matanya sejenak,
menghirup nafas dalam, dan menikmati nyanyian burung yang saling bersahutan di
atas pohon yang berada di pekarangan rumahnya. Udara segar membelai wajahnya
dengan lembut.
“Semoga hari ini akan ada sesuatu yang
indah terjadi padaku.” Namja mungil itu kemudian berjalan menuju pagar sambil
merapikan beberapa buku dan kertas yang ada di tangannya. Ia terpaksa memegang
buku-buku itu karena tidak ada lagi tempat dalam tasnya. Setelah menutup pagar
rumahnya kembali ia berjalan dengan senyuman yang tak pernah lepas dari
bibirnya menuju sekolah yang telah satu tahun lebih menjadi tempatnya menimba
ilmu. Namja mungil itu tiba-tiba berhenti mencoba mengingat sesuatu.
“Ah, apakah tugas dari songsaenim yang
kukerjakan semalam sudah kubawa?” Ia bertanya pada dirinya sendiri dan kemudian
memeriksa buku-buku yang ada di tangannya dengan seksama.
. . . . .
Di arah yang berlawanan tampak seorang
namja tampan berjalan santai dengan earphone terpasang di telinganya, kedua
tangannya dimasukkan dalam kantong celana seragamnya. Mulutnya terlihat
bergerak mengikuti syair lagu yang ia dengarkan sembari mengangguk-anggukkan
kepalanya pelan menikmati alunan music dari earphonenya. Namja tampan itu
terlihat sangat cool. Kemudian ia mendongakkan kepalanya memandang cerahnya
langit biru pagi itu, membuatnya raut wajahnya yang begitu tampan semakin
terlihat jelas. Ia menutup matanya menikmati suasana pagi yang indah. Merasakan
angin-angin lembut yang menggelitik tubuhnya. Senyum tipis mengembang
dibibirnya.
“Bruuk!!” Tiba-tiba namja tampan itu
terhenti setelah menabrak seorang namja yang ada di depannya. Namja mungil yang
ditabraknya barusan langsung merunduk merapikan buku-buku dan kertas yang
berserakan karena terlepas dari tangannya. Tanpa sadar ia memasukkan selembar
foto yang jatuh dari kantong namja tampan itu ke dalam bukunya.
“Emmph.. Mianhae…” namja tampan itu ikut
merunduk, berjongkok sembari melepaskan earphonenya, dan membantu namja mungil
di depannya membereskan buku-buku yang berjatuhan. Tiba-tiba tangan mereka
beradu ketika akan mengambil buku yang sama. Spontan ia melihat namja di
depannya yang telah lebih dulu menatap matanya.
“Deg..!” namja tampan itu tiba-tiba
merasakan ada sesuatu yang aneh terjadi pada jantungnya saat menatap mata namja
mungil yang ada di depannya, serasa tersengat listrik. Mereka berpandangan sangat
lama satu sama lain.
“Cantiknyaaa…..” tanpa sadar kata itu
keluar dengan lembut dari mulut namja tampan itu. Seketika itu juga wajah namja
cantik dihadapannya merona merah muda membuatnya semakin mempesona.
“Ah, Emph.. M.. Mianhae” Namja tmpan itu
segera minta maaf setelah tahu bahwa yang ia tabrak adalah seorang namja bukan
yeoja. Namja tampan itu segera berdiri diikuti oleh namja cantik yang sudah
tertunduk malu dihadapannya. Ia memberikan buku yang ada di tangannya kepada
namja cantik yang ada di depannya tanpa berkedip sekalipun melihat karya seni
Tuhan yang begitu indah, sangat indah.
“Chanyeol imnida.” Namja tampan itu
mengulurkan tangannya sebagai tanda perkenalan
“Baekhyun imnida.” Namja cantik itu
menunduk malu sembari menjabat tangan namja tampan yang ada di depannya
kemudian dengan cepat melepaskannya dan berlalu meninggalkan chanyeol yang
masih setia menatapnya.
Baekhyun POV
Kenapa jantungku berdetak tak karuan
seperti ini? Kenapa dia mengatakan aku cantik? Sebegitu terpesonakah dia
melihatku? Aku menahan tawa ketika mengingat ekspresi wajahnya saat melihatku.
Setelah sampai di kelas aku langsung memeriksa buku-buku yang kubawa. Tiba-tiba
selembar foto jatuh dari tumpukan kertas dalam buku yang kubawa. Foto siapa
ini? Tampak seorang namja bergaya ala model professional dalam selembar foto
yang kupegang. Aku mengamati foto itu dengan seksama. Ku akui namja ini sangat
tampan. Baekhyun terpana memperhatikan setiap detail yang ada dalam foto yang
ada di tangannya.
Dimana
dia bersekolah? Dimana rumahnya? Kalau dekat dengan rumahku kenapa aku baru
melihatnya sekarang? Ah, kenapa aku harus memikirkannya?
Tiba-tiba bayangan wajah Luhan terlintas dalam benakku. Namja yang pernah menguasai hatiku tapi aku tak pernah berani mengungkapkannya.. Hingga akhirnya aku mendengar kabar bahwa dia telah bersama Sehun, orang yang sangat dicintainya. Memang sangat menyakitkan, tapi itulah cinta ‘tak harus memiliki.’
Tiba-tiba bayangan wajah Luhan terlintas dalam benakku. Namja yang pernah menguasai hatiku tapi aku tak pernah berani mengungkapkannya.. Hingga akhirnya aku mendengar kabar bahwa dia telah bersama Sehun, orang yang sangat dicintainya. Memang sangat menyakitkan, tapi itulah cinta ‘tak harus memiliki.’
Ah sudahlah, untuk apa aku
memikirkannya? Bukankah aku sudah melupakannya? Dia sudah hidup bahagia bersama
Sehun.
Baekhyun
POV END
-
-
-
Chanyeol
POV
“Baekhyun… Baekhyun… Aku mencoba
mengingat dan memang benar itu nama yang disebutkan namja cantik yang kutabrak
tadi pagi. Ah, kau cantik sekali, tapi sayang kau seorang namja. Andai saja kau
seorang yeoja aku pasti akan menjadikanmu sebagai pacarku sekarang juga”
“Ya! Siapa lagi yang ingin kau
pacari huh? Memangnya kau sudah putus dengan Yejin? Jong In tiba-tiba datang
dan memukul kepalaku dengan kertas yang ada di tangannya, kemudian duduk di
bangku yang ada di sebelahku.
“Ani.” Jawabku singkat.
“Ya! Jujur saja padaku! Aku sudah
tak heran dengan sifat playboymu itu.” Jong In menatap chanyeol dengan penuh
selidik.
“Kim Jong In!! Apa yang kau katakan?
Aku bukan seorang playboy.” Aku merasakan panas diwajahku karena emosi dengan
perkataan Jong In.
“Kalau bukan playboy, lalu apa? Kau
selalu gonta-ganti pacar. Baru satu bulan kau pindah ke Korea sudah dua kali
kau putus dengan yeojachingu mu dan mungkin Yejin akan menjadi yang ketiga.”
Jujur saja kata-kata Jong In terasa seperti busur panah yang lepas tepat
menembus jantungku. Aku tertunduk merenungkan kata-kata Jong In. Memang aku
baru pindah dari New York satu bulan yang lalu, dan dalam satu bulan ini aku
sudah tiga kali ganti pacar. Bukan maksudku mempermainkan perasaan yeoja-yeoja
itu, tapi memang tidak ada yang bisa menguasai hatiku sepenuhnya. Kemudian aku
hanya diam tak menghiraukan Jong In hingga songsaenim masuk dan memulai
pelajaran.
Chanyeol POV END
-
-
-
Baekhyun
POV
Tubuhku terasa sangat lelah setelah
seharian berkeliling di pasar menemani Tao mencari kado anniversary untuk Kris
namjachingunya. Sejak awal menduduki bangku SMP mereka sudah saling menyukai
dan akhirnya menjadi sepasang kekasih 6 bulan kemudian . Sekarang sudah satu
tahun mereka berpacaran. Aku sangat iri setiap melihat mereka berdua
bermesraan.
Enam bulan lagi aku akan menduduki
bangku kelas tiga SMP, kemudian ujian akhir. Hmm.. sekolah mana yang akan
menjadi pilihanku nanti? Tiba-tiba aku teringat namja tampan yang tadi pagi
menabrakku. Entah kenapa aku tersenyum mengingatnya. Aku merasa penasaran
dimana dia bersekolah, kelas berapa dia sekarang? Apa mungkin dia juga kelas 2
SMP sepertiku? Aku mengambil tas dan mencari foto namja itu disana. Setelah aku
menemukannya, ku pandang foto namja itu, aku kembali teringat kejadian pagi
tadi. Sebegitu cantikkah aku? Aku kembali tertawa mengingatnya. Mungkinkah
besok kau akan lewat di depan rumahku lagi Chanyeol? Semoga
Pagi ini sengaja aku sengaja duduk
di bangku-bangku kecil dekat pohon rindang di pekarangan rumah sebelum
berangkat ke sekolah. Bangku-bangku kecil ini dibuat oleh almarhum appa ku sewaktu
aku masih kecil. Aku termenung sesaat mengingat masa-masa kecilku bersama appa.
“Appa.. Bogoshippo”.
Setelah seperempat terdiam aku tersadar
dan bergegas keluar. Namja pemilik foto ini masih juga tidak kelihatan. Aku
menatap foto yang ada di genggamanku dengan sedikit kecewa. Lebih baik aku
berangkat sekarang daripada nanti aku terlambat sampai di sekolah. Sewaktu
membuka pintu pagar rumahku, aku melihat namja yang kutunggu di ujung jalan
semakin lama semakin dekat. Aku menatap wajahnya yang sangat tampan, semakin
lama aku menatapnya semakin aneh yang kurasakan. Jantungku berdegup kencang
membuat nafasku terasa sesak.
“Cho… chogio.” Aku memanggilnya dan
dia menatapku tanpa bicara. Tidak lama kemudian dia tersenyum padaku, membuat
hatiku semakin tak karuan.
“Emph?? Namja cantik, apa kau
memanggilku?
“Ne” Dapat kurasakan wajahku yang
pasti sudah memerah mendengar panggilan itu. Entah kenapa aku merasa gugup.
“Ada apa?” Tanya chanyeol sembari
mendekatiku. Jantungku semakin berpacu melihat matanya yang tidak berhenti
menatapku.
“Kenapa wajahmu memerah seperti itu
Baekki? Chanyeol memandangi wajahku yang sudah semakin merah padam. Aku semakin
merasa gugup mendengar dia memanggilku baekki. Apa yang sedang ada dalam
fikirannya? Kenapa dia memanggilku seperti itu?
“Ini! Kau menjatuhkannya kemarin.”
Aku menyodorkan foto miliknya dan langsung berlalu meninggalkannya.
“Sreet” Tiba-tiba dia menarik
tanganku. Semakin membuat hatiku tak karuan.
“Whoe?” Tanyaku merasa aneh. Aku
melihat dia hanya diam, memegang tanganku dan menatap mataku.
“Gomawheo” Jawabnya singkat kemudian
melepaskanku dan berlalu begitu saja. Bodoh, kenapa aku berharap yang
tidak mungkin?. Hm.. sadarlah Baekhyun tidak semua orang sama sepertimu mungkin
saja dia memiliki seorang yeoja dihatinya. Entah kenapa hatiku terasa sakit
memikirkan hal itu.
Hari-hari terus berlalu, setiap pagi
aku selalu menunggu seseorang lewat di depan rumahku. Ya, hanya untuk
melihatnya. Terkadang aku terlambat dan terkadang dia yang terlalu lama datang,
hingga aku tidak bisa melihatnya. Sehari saja tak melihatnya serasa ada yang
kurang dalam hidupku.
Aku bahagia melihatnya, semakin lama
perasaanku semakin dalam. Walaupun aku tahu dia tidak pernah melihatku tapi
tidak sedikitpun mengurangi perasaanku padanya.
Aku hanya bisa berharap semoga suatu saat ia akan mencintaiku.
Baekhyun
POV END
-
-
-
Author
POV
Satu setengah tahun telah berlalu
tampak dua orang namja sedang merayakan hari kelulusan mereka.
“Akhirnya seragamku akan berganti.”
Jong In berkata dengan senyum bahagia pada chanyeol.
“Aku sudah diterima di SongMan High
School, bagaimana denganmu? Chanyeol menatap mata Jong In berharap Jong In juga
diterima di sana sehingga mereka akan bersekolah di tempat yang sama.
Persahabatan mereka sudah sangat akrab sejak tiga tahun yang lalu.
“Mwo?”Aku juga diterima di sana,
Wah.. Apa kau mengikutiku huh? Jong In bertanya dengan nada tinggi seakan-akan
ia emosi, namun sebenarnya dia merasa bahagia bisa bersekolah di sekolah yang
sama lagi dengan sahabatnya yang sudah 3 tahun dekat dengannya. Walaupun chanyeol terkesan sebagai namja
playboy tapi sebenarnya hatinya sangat lembut, penyayang dan juga suka
menolongnya di saat ia dalam kesulitan.
“Apa
kau sudah mempersiapkan barang-barangmu untuk dibawa ke asrama besok?” Chanyeol
bertanya pada Jong In.
“Sudah sejak dua hari yang lalu, kau
sendiri bagaimana?” Jong In balik bertanya.
“Ummaku
yang mempersiapkan semuanya.” Jawab chanyeol dengan senyuman angkuh diwajahnnya
“Dasar kau anak manja!” Jong In
memukul kepala chanyeol membuat chanyeol mengaduh kesakitan.
“Ya!” Chanyeol hanya bisa
menampakkan wajah cemberutnya.
. . .
. .
Satu hari sebelum tahun ajaran baru
dimulai murid-murid yang bersekolah di SongMan High School sudah berada di
gedung sekolah dan membawa barang-barang mereka ke asrama masing-masing. Satu
asrama di huni oleh dua orang.
Di pelataran ruangan tampak seorang
namja mungil sedang mencari-cari kamar bernomor 16. Namja itu terlihat pusing
karena keadaan sekelilingnya yang dipenuhi orang-orang yang sibuk mencari kamar
mereka.
“Ahh ini dia, akhirnya kau
kutemukan.” Baekhyun tersenyum bahagia dan mengeluarkan kunci untuk membuka
pintunya. Tapi ternyata tidak terkunci.
“Apakah teman sekamarku sudah datang
lebih dulu? Hmm aku harus bersikap baik dan berteman baik dengannya karena tiga
tahun ke depan aku akan berada dalam satu kamar dengannya. “ Baekhyun menarik
nafas dalam dan melepaskannya kemudian membuka pintu kamar itu. Tampak seorang
namja tinggi sedang sibuk menyusun barang-barangnya disana. Namja itu tidak
menyadari kedatangan Baekhyun dan tetap memunggunginya. Baekhyun mendekat dan
ingin menyapanya.
“Annyeongha..” Tiba-tiba ucapan
baekhyun terhenti saat namja itu membalikkan badannya. Semua barang yang
dipegang Baekhyun terjatuh ke lantai.
“Cha.. Chanyeol.” Baekhyun terkejut,
matanya membulat mengetahui siapa yang akan sekamar dengannya.
TBC...
Mincha ga kuat lagi nulisnya., ni aja mincha bikin dari jam 3 siang mpe jam 11 malam., maap kalau ga bagus ya chingu.. :(
InsyaAllah besok mincha update lagi yang lanjutannya
Annyeong... Mmmuach
Jangan lupa RCL ne.. Gomawheo chingu,, Saranghamnida.. <3 :*
InsyaAllah besok mincha update lagi yang lanjutannya
Annyeong... Mmmuach
Jangan lupa RCL ne.. Gomawheo chingu,, Saranghamnida.. <3 :*